Muzakir Manaf 1964-2016

Muzakir Manaf atau sering disapa Mualem, lahir di Seunudon, Aceh Utara, Aceh, 3 April 1964; umur 51 tahun adalah tokoh pejuang GAM. Dia pernah menjabat sebagai Panglima Gerakan Aceh Merdeka. Beliau sekarang menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh.

Pada masa perang Aceh, gelar Mualem disematkan kepada seseorang yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu kemiliteran, yang memiliki kemampuan untuk melatih pasukannya.

Pada masa damai sekarang, orang Aceh masih juga menyebut Muzakir Manaf sebagai Mualem. Tentu saja, nuansanya tak lagi dikaitkan dengan soal militer, tapi sebagai sapaan kehormatan, tak hanya bagi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tapi juga oleh seluruh masyarakat Aceh lainnya.

Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Aceh 2012, Partai Aceh—sebagai partai terbesar di Aceh—mengusung Muzakir Manaf sebagai calon wakil gubernur Aceh 2012-2017, bersama dr. Zaini Abdullah, mantan Mentri Luar Negeri GAM yang diusung Partai Aceh sebagai Calon Gubernur Aceh. Muzakir Manaf sendiri juga pernah menjabat sebagai Panglima GAM, menggantikanAbdullah Syafi’i yang wafat pada 22 Januari 2002.

Usai Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki ditandangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer GAM dibubarkan, dan kemudian dibentuk KPA (Komite Peralihan Aceh) sebagai wadah transisi mantan kombatan GAM ke masyarakat sipil biasa. Sejak pertamakali dibentuk pada 2005 hingga sekarang, Mualem menjabat sebagai Ketua KPA. Sekaligus juga Ketua Umum Partai Aceh, sejak 2007 hingga sekarang.

Dalam orasi kampanyenya Muzakir manaf berjanji apabila dia menang menjadi wakil gubernur Aceh Dia akan memberi uang 1 juta per KK rakyat Aceh dan Muzakir Berjanji akan memberikan santunan anak Yatim Piatu Korban Konflik sebesar 10 Juta setiap Bulannya .

Meski saat ini telah terjun langsung dalam dunia politik, namun tidak seperti kebanyakan politisi lainnya, Mualem dikenal sebagai sosok yang tak banyak bicara. “Saya tidak ingin membuat masyarakat Aceh bingung, jadi bicara yang pasti-pasti saja,” katanya pada suatu kesempatan.

Mualem lahir di Seuneudon, Aceh Utara pada 1964. Ia sudah terlibat dalam perjuangan Aceh bersama GAM sejak usia muda. Sejak 1986 hingga 1989, bersama beberapa pemuda Aceh pilihan lainnya, Mualem dikirim ke Libya untuk mengikuti pendidikan militer di Camp Tajura. Di sana, ia juga pernah dipercayakan menjadi pengawal Muammar Qadafi.

Ketika kembali ke Aceh, sama seperti kombatan GAM lainnya, Mualem bergeriliya dari satu hutan ke hutan lainnya. Keberadannya begitu sulit dideteksi oleh aparat keamanan. Kala itu, aparat keamaan pernah beberapakali mengumumkan bahwa Muzakir Manaf telah tewas, namun nyatanya Mualem kemudian muncul di tempat lain dalam kondisi sehat wal afiat.

Kini perjuangan bersenjata GAM telah usai. Tapi perjuangan politik untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat Aceh masih terus dilakukan, lewat Partai Aceh. Mualem mengajak masyarakat untuk ikut bersama-sama dalam barisan perjuangan tersebut. “Mari semua bersama kami, Partai Aceh tak membeda-bedakan suku bangsa,” kata Muzakir Manaf.

Pendidikan

  • SDN Seuneudon Kabupaten Aceh Utara
  • SMP Negeri Idi Kabupaten Aceh Timur
  • SMA Negeri Panton Labu Kabupaten Aceh Utara
  • Pelatihan Militer di Camp Tajura, Libya 1986-1989

Organisasi

  • Anggota Pasukan Gerakan Aceh Merdeka (1986-2005)
  • Panglima Gerakan Aceh Merdeka wilayah Pase (1998-2002)
  • Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (1998-2002)
  • Panglima Gerakan Aceh Merdeka (2002-2005)
  • Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) (2005-sekarang)
  • Ketua Umum Partai Aceh (PA) (2007-sekarang)
  • Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Aceh (2013-sekarang)
  • Wakil Gubernur Aceh -sekarang

Mulai tahun 2015 kabar akan maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur pada pilkada 2017 mencuat, sejumlah tim pemenangan telah dibentuk. (irv/ Wikipedia)

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn

Berita Terkait