Irigasi Rusak Warga Meuria Tak Bisa Bertani
acehbaru.com | Aceh Utara-Tanggul irigasi sepanjang 300 meter di Desa Meuria, KM IV, Kemukiman Lhokseukon, Kecamatan Lhokseukon Tengah, Kabupaten Aceh Utara mengalami rusak parah. Kamis, 29 Desember 2016. Walaupun telah diperbaiki namun irigasi tersebut rusak lagi.
Kerusakan tersebut berdampak pada gagal panen bagi petani di Desa tersebut, apa lagi hingga saat ini belum ada perbaikan oleh dinas terkait. Kendati sudah pernah direhab, namun tanggul itu kembali runtuh karena dikikis air, akibat pengerjaan yang diduga dinilai tidak maksimal atau diduga berbau 'olah'
.
"Runtuhnya tanggul itu sudah terlalu dalam, kerusakan tanggul sudah terjadi sejak lima tahun silam, meski sudah pernah direhab. Tapi kemungkinan pengerjaannya tidak maksimal, maka runtuh lagi," kata Abubakar, (63) warga Desa Meuria, Kecamatan Lhokseukon Tengah, Kabupaten Aceh Utara yang didampingi Ketua Tuha Peut, kepada acehbaru.com, Kamis (29/12).
Sementara itu Usman Ketua Tuha Peut Desa itu, menjelaskan bahwa, persoalan runtuhnya tanggul irigasi itu sudah berulangkali disampaikan kepada Dinas Pengairan Aceh Utara, namun alasannya tidak ada dana.
"Kami sudah sampaikan ke dinas, namun katanya tidak ada dana.
Padahal pihak dinas sudah beberapa kali meninjau langsung kondisi irigasi tersebut," jelas Usman.
Dijelaskannya bahwa, luas sawah di Desanya itu, mencapai 17 (Ha), area,"Tanggul irigasi yang rusak ini merupakan terusan dari Kecamatan Langkahan yang mengairi Kecamatan Baktiya Barat, Lhoksukon, hingga Tanah Pasir. Kami harap pemerintah segera melakukan perbaikan," harap Usman. (ista)
Kerusakan tersebut berdampak pada gagal panen bagi petani di Desa tersebut, apa lagi hingga saat ini belum ada perbaikan oleh dinas terkait. Kendati sudah pernah direhab, namun tanggul itu kembali runtuh karena dikikis air, akibat pengerjaan yang diduga dinilai tidak maksimal atau diduga berbau 'olah'
.
"Runtuhnya tanggul itu sudah terlalu dalam, kerusakan tanggul sudah terjadi sejak lima tahun silam, meski sudah pernah direhab. Tapi kemungkinan pengerjaannya tidak maksimal, maka runtuh lagi," kata Abubakar, (63) warga Desa Meuria, Kecamatan Lhokseukon Tengah, Kabupaten Aceh Utara yang didampingi Ketua Tuha Peut, kepada acehbaru.com, Kamis (29/12).
Sementara itu Usman Ketua Tuha Peut Desa itu, menjelaskan bahwa, persoalan runtuhnya tanggul irigasi itu sudah berulangkali disampaikan kepada Dinas Pengairan Aceh Utara, namun alasannya tidak ada dana.
"Kami sudah sampaikan ke dinas, namun katanya tidak ada dana.
Padahal pihak dinas sudah beberapa kali meninjau langsung kondisi irigasi tersebut," jelas Usman.
Dijelaskannya bahwa, luas sawah di Desanya itu, mencapai 17 (Ha), area,"Tanggul irigasi yang rusak ini merupakan terusan dari Kecamatan Langkahan yang mengairi Kecamatan Baktiya Barat, Lhoksukon, hingga Tanah Pasir. Kami harap pemerintah segera melakukan perbaikan," harap Usman. (ista)
Post a Comment